Mozaik Kasih

Pengorbanan itu, menandakan bahwa orang itu serius - AL
Satu kalimat sederhana, yang keluar dari perjuangan seorang kawan demi menyembunyikan sebuah rasa yang mungkin tak mampu terucap, rasa itu akan meredup mana kala perjuangannya terlihat di permukaan. Namun seketika rasa itu akan menggelora saat perjuangan itu tetap ada pada tempatnya sekarang, dimana yang menjadi pemacu perjuangan itu ada, tidak pernah tahu adanya rasa itu.

Satu kalimat sederhana, yang mengisyaratkan kerasnya usaha seorang kawan memilih memendam sebuah rasa yang sangat menggelora. Kalau boleh jujur rasa itu sangat menyiksa pemendam rasa itu. Dari kejauhan pemiliknya akan sangat bahagia melihat sosok yang menambat hatinya. Aku dapat mengatakan ini adalah sebuah rasa yang bisa dimaknai sebagai, cinta diam-diam. Sebuah hasrat untuk memiliki namun lebih memilih untuk tidak diutarakan, karena sang pemilik takut jika malah kehilangan sosok yang membuat rasa itu menggelora.

Kisah ini aku sampaikan sama sekali tak kubuat menjadi begitu sedih, namun itulah kenyataannya. Saat aku mendengar langsung cerita dari sang pemilik rasa, tak dapat kutahan titik bening yang membasahi mata dan pipiku itu keluar. Sangat sering sang pemilik rasa memegang dadanya saat menceritakan sedikit kisahnya padaku. Masih dapat dirasakan sangat jelas saat dia meminjamkan jaket untuk sosok itu, persis sekali, jaket hitam yang sering dia kenakan. Terlihat sangat jorok memang, karena seringnya jaket itu Ia pakai, namun itu tak menghalangi kenangan itu pergi dari serat-serat benang yang menyusun jaket itu.

Ada satu hal yang membuatku semakin terharu, saat sosok itu tiba-tiba lewat di depan kami. Aku sedikit merasakan desiran rasa itu menggelora, disusul tepukan bahu dari temanku yang duduk di sisi lain pemilik rasa itu. Tepukan itu seperti mengandung sebuah kalimat, “Sabar Sob, teruslah berjuang.” Aku merasa tak tega melihat sang pemilik rasa itu menyembunyikan hasratnya, namun seolah tanganku dan mulutku tak mampu bergerak saat dia mengatakan dengan lirih. –Cinta Itu Tak Harus Memiliki-

Lambat laun, pasti rasa itu akan ketahuan, pilihan sang pemilik sudah sangat bulat untuk tetap menyembunyikannya. Walau hasil yang sangat pahit Ia rasakan, kemungkinan buruk yang mungkin saja muncul, sesuatu yang menjadikan sang pemilik rasa itu harus mengorbankan sosoknya, bukan, bukan mengorbankan, namun suatu perwujudan rasa yang telah dipilih untuk tetap memilih tak mengutarakannya sampai kapanpun.

Hai, sosok yang disana. Tetaplah menjadi sosok yang membantu kawanku berjuang, berjuang dalam keheningannya menyembunyikan hasratnya. Suatu saat mungkin hatimu telah memilih yang lain, perjuangannya bukan berarti usai, dia akan bahagia melihatmu bahagia. Dia tidak mengharapkan apresiasi lebih darimu, yang justru akan membuatmu menjauhkan diri darinya. Dia tetap meminta seperti ini, saat kamu dan dia sama-sama merasa nyaman dengan perasaan masing-masing.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Observasi Asik

Nature Republic Aloe Vera Asli VS Palsu, Original VS FAKE KW SUPER

Review Product : Masker Kefir